Kamis, 11 November 2010

distribusi software

Seiring dengan berkembangnya dunia komputer dan teknologi informasi, membuat software (perangkat lunak) juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, bebarapa istilah distribusi software seperti freeware, shareware, free software,dan open source mungkin sudah tak asing lagi. Terdapat hal-hal menarik yang layak untuk diketahui mengenai seluk-beluk distribusi software yang akan dibahas pada tulisan ini.
Sejarah
Istilah software pertama kali diperkenalkan oleh John W Turkey pada tahun 1957, sedangkan teori yang mendasari tentang software modern itu sendiri pertama kali diusulkan oleh Alan Turing pada tahun 1935. Di bidang ilmu komputer dan teknik perangkat lunak, istilah software mencakup semua aplikasi komputer. Secara spesifik software memiliki pengertian suatu aplikasi yang dapat mengerjakan suatu tugas tertentu.
Tipe Software
Para pengguna komputer sepakat untuk membagi kelompok software kedalam tiga kelas utama, yaitu: system software, programming software, dan application software.
System software: membantu menjalankan hardware dan system komputer, contohnya adalah system operasi dan device drivers.
Programming software: menyediakan sarana untuk membantu programmer untuk menulis suatu aplikasi komputer, contohnya adalah compiler dan interpreters.
Application software: membantu manusia menyelesaikan suatu tugas tertentu, contohnya adalah aplikasi bisnis dan aplikasi pendidikan.
Distribusi Software
Setelah suatu software dibuat oleh para pengembang, tentu saja hasilnya akan disalurkan kepada pengguna, disinilah dibutuhkan suatu system distribusi software, terdapat berbagai macam jenis cara mendistribusikan software, sehingga melahirkan istilah freeware, shareware, free software, open source, adware, donateware, postcardware, beerware, ransomware, greenware, abandonware dll.
Freeware Vs Shareware
Freeware adalah software ber-hak cipta (copyright) yang tersedia secara gratis untuk digunakan dengan waktu yang tidak terbatas, dalam artian gratis atau bebas biaya, yang meruapakan kebalikan dari shareware yang mengaharuskan pembayaran untuk dapat digunakan seterusnya setelah masa ujicobanya berakhir (Trial period)
Free software Vs Open source
Free software pertama kali diperkenalkan oleh Richard Stallman pada October 1985, dengan menganut prinsip kebebasan. Free disini bukan sekedar terbatas dalam artian gratis atau bebas biaya, tetapi lebih mengarah kepada kebebasan. Suatu software dapat dikatakan Free jika memenuhi syarat-syarat berikut:
- Kebebasan 0: Kebebasan untuk menjalankan aplikasi untuk berbagai tujuan
- Kebebasan 1: Kebebsan untuk mempelajari dan memodifikasi aplikasi
- Kebebasan 2: Kebebasan untuk menyalin aplikasi sehingga anda dapat membantu orang lain
- Kebebasan 3: Kebebasan untuk meningkatkan kemampuan aplikasi, dan meyebarkannya hasilnya kepada umum, sehingga memberikan keuntungan kepada komunitas.
Kebebasan no 1 dan 3 mencakup ketersediaan source code dari suatu aplikasi.
Sedangkan Open source diperkenalkan oleh Eric S Raymond pada Februari 1998, istilah Open source lahir karena istilah Free memiliki makna ganda dan kurang nyaman untuk dunia koorperat. Open source juga menyediakan source code suatu aplikasi untuk dipelajari dan dimodifikasi. Perbedaannya adalah Free software menganut prinsip copyleft sedangkan Open source menganut prinsip copyright. Perangkat lunak copyleft merupakan perangkat lunak bebas yang ketentuan pendistribusinya tidak memperbolehkan untuk menambah batasan-batasan tambahan jika mendistribusikan atau memodifikasi perangkat lunak tersebut. Artinya, setiap salinan dari perangkat lunak, walaupun telah dimodifikasi, haruslah merupakan perangkat lunak bebas. Sedangkan perangkat lunak copyright memiliki hak cipta, pembuatnya dapat mematenkan algoritma yang digunakan. Defini open source sendiri memiliki makna-makna berikut:
• Free Redistribution
• Source Code
• Derived Works
• Integrity of the Authors Source Code
• No Discrimination Against Persons or Groups
• No Discrimination Against Fields of Endeavor
• Distribution of License
• License Must Not Be Specific to a Product
• License Must Not Contaminate Other Software
Keduanya, baik free software dan open source, tidah hanya bersifat non-komersial tetapi dapat juga bersifat komersial (tidak gratis).
Untuk memperjelas antara freeware, shareware, free software dan open source, anda dapat melihat gambar dibawah ini. (Gambar 1)
Otherware
Software yang tidak masuk dalam kategori freeware atau shareware, dapat dikategorikan otherware, bebarapa otherware antara lain: adware, donateware, postcardware, beerware, ransomware, greenware, abandonware, dll.
Adware: pengembang memasang iklan di aplikasi yang dibuatnya
Donateware: pengguna diharapkan menyumbang secara sukarela untuk pengembang
Postcardware: pengguna diharapkan mengerimkan kartu pos kepada pembuat aplikasi
Beerware: pengguna diharapkan memberikan beer kepada pembuat aplikasi
Ransomware: aplikasi akan menjadi open source, ketika suatu target tercapai
Greenware: pengguna diharapkan mendukukung aksi peduli lingkungan
Abandonware: aplikasi yang sudah tidak didukung oleh pengembangnya lagi.
Masih tedapat otherware yang lainnya, yang pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan yang telah disebutkan diatas, antara lain: careware, nagware, baitware, dll

source here

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More